Dalam produksi video maupun film, ada sekitar 14 tipe shot dalam
pengambilan gambar yang biasa digunakan sebagai acuan para tim produksi (khususnya departemen kamera), masing-masing tipe shot tersebut memiliki fungsi berbeda, hal ini disesuaikan dengan isi pesan yang ingin disampaikan melalui bahasa visual.
Terminologi tipe shot (Shot size/type of shot atau ukuran shot), sampai saat ini memang sangat bervariasi di lingkungan produksi audio visual, meski demikian tetap ada prinsip-prinsip dasar yang sama dalam implementasinya.
Merupakan suatu pengambilan gambar dengan dilakukannya di atas ketinggian yang mencakup permukaan bawah luas lingkungan dengan sedemikian rupa
2. High Angle
Ialah sebuah teknik pengambilan gambar tepat diatas suatu objek. Seperti jika kamu akan mengambil objek kepala seseorang, maka shoot kamu harus diatas kepala orang tersebut
3. Low Angle
Yaitu teknik pengambilan gambar yang tepat dibawah suatu objek. Low angle adalah kebalikan dari high angle. Contoh seperti kamu ingin mengambil objek kepala seorang, maka kamu harus shoot kamera kamu dibawah objek kepala orang tersebut
4. Eye Level
Dengan pengambilan eye level maka pengambilan kamera kamu tepat sejajar dengan objek yang diambil. Tak ada hal yang istimewa dalam pengambilan sudut kamera ini, sebab hanya memperlihatkan kamera shoot pandang kamu sejajar dengan suatu objek atau pengambilan gambar yang disebut netral
5. Frog Eye Level
Sudut pengambilan gambar ini lebih dapat dikatakan extreme daripada sudut pengambilan poin-poin diatas sebelumnya. Frog eye level adalah pengambilan gambar dengan shoot yang lebih rendah dan objek tersebut akan terlihat lebih besar. Contoh pengambilan sudut yang rendah letakkan kamera kamu di permukaan tanah atau lantai. Terkadang dengan sudut pengambilan gambar dari cara ini lebih menyulitkan fotografer